Oleh : Arman Mohamad
Seperti orang Bajau ketika air laut surut, itu kurang lebih makna kalimat bahasa Gorontalo diatas, kalimat diatas bersifat kiasan.
Makna sesungguhnya kita tidak mengetahuinya dengan pasti, namun kalimat kiasan ini disematkan oleh orang-orang tua terdahulu kepada sekelompok orang yang sedang gaduh dalam bercakap-cakap.
Atau kepada orang yang bila bercakap dengan orang lain dan selalu mendominasi dan susah untuk berhenti berbicara.
Namun bila percakapan itu hanya melibatkan satu atau dua orang yang disertai perdebatan dimana keduanya tidak ada yang mau mengalah maka biasanya orang tua terdahulu mengatakan kata kiasan yg kedua (MA ODELO BODU BOTO’OLO) “Seperti Bajau yg sedang diadili”.
Memang memaknai bahasa daerah khususnya bahasa Gorontalo kedalaman bahasa Indonesia itu merupakan perkara sulit karena padanan bahasa Gorontalo ke bahasa Indonesia sulit menemukan yang cocok.
Meskipun ada, namun kurang mendalam untuk menggambarkan makna yang sesungguhnya.
Namun dalam tulisan ini penulis lebih fokus membahas keberadaan suku Bajau sebagai suku pelaut yang ulung, Mereka adalah suku yang menyebar hampir di seluruh pesisir di Asia tenggara.
Kenapa suku Gorontalo terdahulu mengambil kiasan yang berbentuk nasihat ini dengan mencontohkan pada suku Bajau.
Sesungguhnya ini menggambarkan karakter dari suku ini yang ulet, kuat, berani dalam menantang bahaya dan kejamnya Samudera, melintasi satu pulau ke pulau yang lain dibelahan daratan yang berbeda.
Selain itu makna dari kata kiasan ini menggambarkan Betapa vitalnya air laut bagi suku Bajau sebagai ibu kehidupan yang memberikan anugerah rezekinya yang tak terbatas.
Jika air laut surut maka suku Bajau ribut/gaduh karena Laut merupakan sarana yang memutar kehidupan mereka.
Bila air lau surut maka perahu tidak dapat bergerak ke Samudra, Ikan akan jauh keberadaannya.
Selain itu suku Bajau telah beradaptasi dan berasimilasi dengan penduduk Gorontalo ratusan tahun yang lampau sehingga telah membentuk ikatan kekerabatan yang sangat erat, Selain itu Suka Bajau adalah penganut Agama Islam yang taat meskipun masih ada diantara mereka yang menganut agama asli nenek moyangnya.
Lalu siapakah suku Bajau itu?
Dikutip dari Wikipedia: Suku Bajau atau suku Sama adalah suku bangsa yang tanah asalnya di Kepulauan Sulu, Filipina Selatan. Suku ini merupakan suku nomaden yang hidup diatas laut.
Ada yang hidup di Perahu/sampan dan ada pula yang membangun rumah diatas laut seperti Suku Bajo di Torosiaje Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo.
Suku Bajau sejak ratusan tahun yang lalu sudah menyebar ke negeri Sabah dan berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan sampai ke Madagaskar.
Suku Bajau meskipun Penakluk Samudra namun pada prinsipnya mereka adalah suku yang ramah, santun, religius, ulet dan mudah berbaur dengan suku-suku setempat.
Diantara keturunan mereka banyak yang telah menduduki posisi strategis baik di bidang ekonomi, politik dan juga Birokrasi. Suku Bajau adalah salah satu kekayaan Nusantara yang berwarna warni.
Marisa, Kamis 19 Oktober 2023.